Lecture : Islam (Religion)

11/13/2015 09:07:00 AM 0 Comments




Bab yang dibahas :

Mengenal Islam (Ma’rifatul Islam)
Mengenal Allah (Ma’rifatullah)
Dua Kalimat Syahadat (Syahadatain)
Mengenal Rasul (Ma’rifatur Rasul
Mengenal Al-Qur’an (Ma’rifatul Qur’an)
Mengenal Manusia (Ma’rifatul insan)
Shalat dan Philosofinya


Mengenal Islam
Islam adalah sebuah tatanan hidup yang menghantarkan pemeluknya menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam bab ini akan dijelaskan, bagaimana umat Islam bisa memaknai al-Islam dari sisi definisi (ta’rif), baik secara etimologi maupun terminologi. Juga akan dijelaskan, terkait dengan kesempurnaan al-Islam, karakteristik Islam dan bagaimana seharusnya  umat Islam menjadikan ajaran Islam itu sendiri sebagai pedoman atau acuan dalam berucap dan bertindak. 

Islam adalah kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dan kehidupan manusia, baik di dunia maupun akhirat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Islam mengajarkan segi-segi yang berkaitan dengan urusan duniawi dan segi-segi yang berhubungan dengan urusan ukhrawi. Maka dengan demikian, Islam adalah ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan tuhannya, meliputi keyakinan dan penghambaan. Islam mengajarkan tentang system keimanan dan peribadahan. Yang pertama disebut dengan rukun-rukun iman dan yang ke dua disebut dengan rukun-rukun Islam. 

Islam merupakan satu-satunya ajaran yang mengatur manusia dengan sesamanya dan hubungannya dengan alam sekitarnya di mana dia hidup. Oleh karena itu, Islam mengajarkan tentang tata nilai kehidupan manusia secara komprehensif, baik sosial, ekonomi, politik, seni, kebudayaan, pernikahan, pembagian harta waris, jihad dan lain sebagainya. Hal tersebut menunjukkan, bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan komprehensif (syamil wa mutakamil). 

Mengenal Allah (Ma’rifatullah)
Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Kuasa Yang telah menciptakan manusia, dengan tujuan agar menusia mengabdikan diri kepada-Nya. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai urgensi ma’rifatullah, dalil-dalil tentang eksistensi Allah SWT, seperti : dalil fitrah, akal dan syar’i. Juga akan dijelaskan mengenai jalan atau cara untuk mengenai Allah SWT, baik melalui ayat-ayat kauniyyah maupun qar`aniyyah. Selanjutnya, akan dijelaskan pula tentang kebersamaan Allah (ma’iyyatullah) dalam kehidupan manusia dan tanda-tanda kekuasaan-Nya.Orang yang mengenali Allah akan selalu berusaha dan bekerja untuk mendapatkan ridha Allah, tidak untuk memuaskan nafsu dan keinginan syahwatnya. Melalui ma’rifatullah, manusia terdorong untuk mengenali para nabi dan rasul, untuk mempelajari cara terbaik mendekatkan diri kepada Allah; para Nabi dan Rasul-lah orang-orang yang diakui sangat mengenal dan dekat dengan Allah. 

Melalui ma'rifatullah manusia akan mengenali kehidupan di luar alam materi, seperti Malaikat, jin dan ruh. Mereka akan mengenali perjalanan hidupnya, bahkan akhir dari kehidupan ini menuju kepada kehidupan alam kubur dan kehidupan akherat.

Ma’rifatullah akan membuahkan rasa takut seorang hamba kepada Allah SWT, tawakal, berharap, menggantungkan diri, dan ketundukan hanya kepada-Nya. Sehingga kita bisa mewujudkan segala bentuk ketaatan dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh-Nya. Yang akan menenteramkan hati ketika orang-orang mengalami gundah-gulana dalam hidup, mendapatkan rasa aman ketika orang-orang dirundung rasa takut dan akan berani menghadapi segala macam problema hidup.


Dua Kalimat Syahadat (Syahadatain)
Syahadatain merupakan pondasi bagi rukun-rukun Islam yang lainnya, oleh karena itu, syahadatain perlu dipahami dengan sempurna, maka dalam bab ini akan dijelaskan mengenai makna syahadatain, keutamaan syahadatain, urgensi memahami syahadatain dan makna yang terkandung dalam syahadatain. 

Kalimat syahadah merupakan pilar utama dan landasan penting bagi rukun Islam. Tanpa syahadah maka rukun Islam lainnya akan runtuh begitu juga dengan rukun iman. Tegaknya syahadah dalam kehidupan kita, maka akan menegakan ibadah dan dien dalam hidup kita. Dengan syahadah maka wujud sikap ruhaniah yang akan memberikan motivasi kepada tingkah laku, fisisk dan akal fikiran serta memotivasi kita untuk melaksanakan rukun Islam lainnya.

Ketika seseorang hendak menegakan Islam maka ia harus menegakan rukun Islam terlebih dahulu, dan untuk tegaknya rukun Islam maka ia mesti menegakkan dua kalimah syahadah terlebih dahulu. 

Mengenal Rasul (Ma’rifatur Rasul)
Rasulullah SAW adalah suri tauladan yang mulia (qudwah hasanah) bagi manusia, yang memiliki tugas menjelaskan syari’at yang dibawanya. Oleh karenanya, dalam bab ini akan dijelaskan tentang kebutuhan manusia terhadap rasul, makna risalah dan rasul, tanda-tanda kerasulan Muhammad SAW, kedudukan dan sifat-sifat dasar yang dimilikinya.

Manusia sangat membutuhkan adanya seorang rasul yang diutus; karena secara fitrah, manusia selalu ingin tahu keberadaan sang pencipta, selalu menginginkan untuk dapat mengabdi secara benar kepada sang pencipta (Allah SWT), dan selalu menginginkan kehidupan yang teratur.

Untuk bisa mengetahui secara benar tentang keberadaan Allah, bagaimana cara melakukan pengabdian kepada-Nya, dan bagaimana bisa memahami aturan main hidup yang dibuat oleh Allah SWT sebagai pencipta yang akan menjadikan kehidupan manusia menjadi teratur, semuanya itu hanya bisa diperoleh melalui penjelasan atau petunjuk dari seorang rasul. Maka keberadaan seorang rasul menjadi sangat dibutuhkan oleh manusia.

Mengenal Al-Qur’an (Ma’rifatul Qur’an)

Al-Qur’anul karim merupakan dasar hukum syari’at Islam yang pertama, maka umat Islam dituntut untuk memahaminya dengan benar, sehingga ia dapat menampilkan kepribadian Islam (syakhsiyyah Islamiyyah) yang sesungguhnya. Dalam bab ini, akan dijelaskan tentang makna al-Qur`an, baik secara bahasa maupun istilah,  turunnya al-Qur’an (nuzulul qur’an), nama-nama lain untuk al-Qut`an, keutamaan al-Qur’an, meningkatkan keimanan dengan al-Qur’an dan penjelasan bahwa al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi umat Islam.

Mengenal Manusia (Ma’rifatul insan)
Di saat manusia melupakan hakekat dari penciptaannya, dari mana dia berasal, untuk apa diciptakan dan kemana akan kembali, niscaya dia tidak akan pernah menampilkan sebagai sosok pribadi hamba yang mengabdi. Dalam bab ini akan dijelaskan tentang hakekat manusia, definisi manusia, potensi manusia, dari pendengaran, penglihatan, hati, akal dan jasad. Juga akan dijelaskan hakekat dari ibadah, makna ibadah, rukun dan syarat diterimanya ibadah.

Manusia itu terdiri dari ruh dan jasad. Dan ruh yang hidup dalam daging dan tulang-belulang, ia memiliki nilai lebih besar daripada seluruh alam kebendaan. Meskipun ruh dan jiwa berkaitan dengan jasad yang berupa benda, namun adanya manusia adalah berkat adanya ruh. Dan ruh adalah asal dan sumber kepribadian manusia, seolah-olah seluruh alam wujud ini diciptakan Allah SWT untuk membentuk manusia agar dapat mengenal hakekat dirinya. 

Ruh manusia itu berasal dari alam arwah (alam yang hakikatnya tidak dapat diketahui oleh manusia di mana tempatnya), sedangkan jasmani berasal dari tanah. Setelah keduanya digabung menjadi satu, manusia dimasukkan ke alam yang ke dua yaitu alam rahim (alam kandungan). Setelah terlahir dari perut ibunya, manusia memasuki alam ke tiga yaitu alam dunia (alam fana). Di alam dunia ini manusia akan tinggal untuk sementara sesuai dengan jatah umur yang diberikan oleh Allah SWT.

Shalat dan Philosofinya

Shalat merupakan tiangnya agama Islam, namun demikian ia bukan hanya sekedar gerakan dan ucapan, melainkan sarat dengan makna-makna bathin yang akan mempu merubah dan mewarnai kehidupan manusia, maka dalam bab ini akan dijelaskan tentang definisi shalat, kedudukan shalat dalam Islam, hikmah-hikmah shalat, makna bathin yang harus hadir ketika menjalankan shalat, sebab-sebab yang harus diupayakan dalam menghadirkan makna-makna bathin tersebut, dan hal-hal yang dimakruhkan dalam shalat. 


You can download full chapter from this link: Ebook_Lecture_Islam(Religion)

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: